Minggu, 12 September 2010

Memburu Pintu Royyan di Bulan Syawal 29 Sep, 2009 Oase Sobat, tatkala takbir bergema di malam Hari Raya, maka selesailah sudah sebulan berpuasa. Tidak terasa kita telah memasuki bulan Syawal. Datangnya syawal membawa kemenangan bagi mereka yang berhasil menunaikan ibadah puasa sepanjang Ramadhan, ia merupakan lambang kemenangan umat Islam, hasil dari ‘peperangan’ melawan musuh dalam jiwa yang terbesar yaitu hawa nafsu. Hakikat Hari Raya Hari Raya adalah hari kegembiraan bagi setiap orang yang beriman. Gembira karena telah berhasil melepaskan dosa-dosa selama Ramadhan. Gembira karena telah menang terhadap setan dan hawa nafsu. Karena itu, kegembiraan ini jangan disambut dengan gelora nafsu belaka. 1 Syawal bukan hari pembebasan sebebas-bebasnya. Melainkan hari pertama kita mulai terjun ke medan pertarungan melawan hawa nafsu dan setan, setelah sebulan penuh kita berbekal iman dan kekuatan ruhani. Kita harus mengendalikan nafsu itu ke arah yang positif, bukan malah kita dikendalikan nafsu ke arah yang buruk. Kita harus bergegas dalam kebaikan-kebaikan seperti dalam suasana Ramadhan. Hari Raya adalah hari bagi umat Islam melaksanakan konsep Idul Fitri yang dimaksudkan kembali ke fitrah. Dengan tibanya Idul Fitri, umat Islam seolah-olah baru kembali dengan hati dan jiwa yang bersih. Bayangkanlah keadaan umat islam saat itu, keadaan baru kembali seperti sehelai kain putih bersih dan suci dari segala kotoran. Inilah keberhasilan dan kegembiraan bagi mereka yang berjuang mendapatkan keridhaan Allah. Fitrah tersebut haruslah dipelihara. Kesuciannya jangan sampai tercemari, tetapi harus dijadikan dorongan untuk meneruskan perjuangan dalam melaksanakan ibadah dan meraih pahala lebih besar pada bulan-bulan seterusnya. Amalan-Amalan di Bulan Syawal Sobat, datangnya Syawal menandakan tibanya satu lagi peluang besar bagi umat Islam untuk melipatgandakan pahala yang diraih sebelumnya melalui amalan-amalan yang bisa dikerjakan. Ada beberapa amalan yang dapat dilaksanakan di Bulan Syawal diantaranya: 1.Bertakbir mengagungkan kebesaran Allah Allah swt dalam surat An Nashr mengingatkan bahwa kemenangan tidak pantas disambut dengan tawa dan nafsu. Kemenangan harus disambut dengan tasbih, tahmid, tahlil dan istighfar. Fasbbih bihamdika wastaghfir. innahuu kaana tawwaabaa. 2.Puasa enam hari di bulan Syawal Salah satu puasa sunah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan adalah puasa enam hari di bulan Syawal. Dari Abu Ayyub Al Anshori, Rosululloh bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa Romadhon kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164). Dari Tsauban, Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa berpuasa enam hari setelah hari raya Iedul Fitri, maka seperti berpuasa setahun penuh. Barangsiapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh lipatnya.” (HR. Ibnu Majah dan dishohihkan oleh Al Albani dalam Irwa’ul Gholil). Imam Nawawi rohimahulloh mengatakan dalam Syarh Shohih Muslim 8/138). Hadits tersebut menjelaskan bahwa salah satu keistimewaan di bulan Syawal adalah peluang berharga untuk mengejar nikmat dan kemurahan Allah sepanjang hidup yaitu puasa enam hari. Sungguh sangat beruntung sekali jika kita dapat melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal. Ini sungguh keutamaan yang luar biasa, Sobat. Marilah kita melaksanakan puasa tersebut demi mengharapkan rahmat dan ampunan Allah Subhanahu Wata’ala. 3.Menjaga Sholat Malam Sobat Bila, Sholat malam adalah sebaik-baik sholat setelah sholat wajib. Dari Abu Hurairah Rosulullah SAW bersabda:” Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah-Muharram-. Sebaik-baik sholat setelah sholat wajib adalah sholat malam. (HR.Muslim no 1163) 4.Amalan yang kontinyu (ajeg), amalan yang paling dicintai. Rosulullah SAW bersabda: “ bebanilah diri kalian dengan amal sesuai dengan kemampuan kalian, karena Allah tidaklah bosan sampai kalian merasa bosan. (Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang kontinyu (ajeg) walaupun sedikit.”( HR. Abu Daud, An Nasai, Ibnu Majah, Syaikh Al Bani dalam Shohihul Jami’ no. 1228 mengatakan hadits ini Shohih). Sobat, Bulan Syawal berarti bulan peningkatan amal kebaikan dan ketaatan. Marilah kita tegaskan kembali dan melaksanakan komitmen kita saat menjalankan amaliyah ibadah Ramadhan, yakni komitmen untuk menjadi insan baru, insan bertaqwa dan pemburu pintu Royyan. Semoga kita menjadi insan yang senantiasa istiqomah di jalan-Nya. Amiin. Allahuta’ala ’alam bishshowaab. Dan akhirnya, Taqobbalallahu Minna Wa Minkum, Ja’alanallahu Wa Iyyaakum Shiyaamanaa Wa Shiyaamakum Minal ‘Aidin Wal Faizin, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar